Alamat tebaru Bawaslu Kabupaten Purbalingga
purbalingga.bawaslu.go.id
Selasa, 21 Mei 2019
Rabu, 13 Februari 2019
Pengumuman Hasil Tes Wawancara
Hasil Wawancara Penerimaan Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Bawaslu Purbalingga
Selasa, 12 Februari 2019
Senin, 11 Februari 2019
Selasa, 05 Februari 2019
Rabu, 30 Januari 2019
Bawaslu Purbalingga Adukan Netralitas ASN ke Komisi ASN
Purbalingga, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)
Purbalingga mengadukan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diduga melakukan
pelanggaraan netralitas ASN kepada Komisi ASN di Jakarta. ASN yang
berinisial SH merupakan seorang guru PNS yang telah terbukti terlibat
dalam kampanye salah satu caleg yang bertempat di GOR Desa Kutabawa,
Kecamatan Karangreja, Minggu (13/1).
Hal tersebut disampaikan ketua Bawaslu Purbalingga Imam Nurhakim
lewat perynataan presnya, Selasa (29/1). Imam mengatakan guna
mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan, Panwascam Karangreja dan
Bawaslu Purbalingga telah memanggil terlapor, caleg yang berkampanye,
dokumen-dokumen, dan para saksi.
“ Berdasarkan hasil kajian, perbuatan Terlapor (Saudara SH) yang
turut hadir dengan menggunakan atribut partai dan sambutannya
mengarahkan peserta kampanye untuk mendukung salah satu partai politik
peserta pemilu. Hal tersebut merupakan tindakan yang mengarah pada
keberpihakan dan menguntungkan salah satu calon anggota DPRD Kabupaten
Purbalingga,” katanya.
Imam menambahkan tindakan SH telah melanggar ketentuan Pasal 4 angka
12 huruf b PP No. 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Atas dasar tersebut Bawaslu Purbalingga merekomendasikan temuan Nomor:
01/TM/PL/Kec. Karangreja/14.26/I/2019 tersebut Kepada Komisi Aparatur
Sipil Negara untuk ditindaklanjuti sesuai dengan peraturan perundang
undangan yang berlaku.
“ Surat rekomendasi kepada KASN tersebut tembusannya juga disampaikan
langsung kepada Plt. Bupati Purbalingga, dan Badan Kepegawaian dan
pelatihan Daerah Purbalingga,”
Bawaslu Golkar Purbalingga ‘Memanas’, Ada Apakah.??
PURBALINGGA, SATELITPOST-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Purbalingga menilai ada kampanye yang dilakukan aparatur sipil negara (ASN) untuk caleg Golkar. Di sisi lain, Golkar menepis tudingan tersebut.
Ketua Bawaslu Purbalingga, Imam Nurhakim mengungkapkan jajarannya mendapatkan bukti-bukti bahwa ASN bernama Samsul Hidayat terlibat aktif dalam kegiatan kampanye tertutup. Selain memberikan sambutan, Samsul juga mengenakan kaus tim pemenangan caleg DPRD Purbalingga, Hj Anitaningrum. Hal itu terjadi dalam “Sosialisasi Pileg 2019 dan Pengukuhan Tim Pemenangan Hj Anitaningrum” di GOR Bulutangkis Desa Kutabawa, Karangreja, Minggu (13/1).
“Kami sudah meminta keterangan, baik dari pelapor maupun dari pihak-pihak terlapor. Adapun nanti putusannya seperti apa, tentu kami juga melibatkan Kepolisian dan Kejaksaan untuk melakukan pembahasan tersendiri,” ujar Imam.
Namun, Dewan Pengurus Daerah (DPD) Purbalingga Partai Golkar menepis dugaan pelanggaran Pemilu tersebut. Pengurus DPD Golkar Purbalingga, Endar Sugianto mengatakan pihaknya sudah memberikan klarifikasi kepada Bawaslu Purbalingga, Selasa (22/1), bahwa tim pemenangan tidak melibatkan ASN dalam kegiatan kampanye. Keterlibatan Samsul Hidayat, Guru SDN 1 Danasari bukan atas inisiatif tim kampanye, serta dia juga tidak masuk dalam daftar tim pemenangan.
“Semua calon sudah kami beritahukan dan kami instruksikan jangan sampai di dalam pelaksanaan kampanye itu memakai atau menggunakan semua unsur yang dilarang dalam rambu-rambu pemilu, seperti TNI, Polri, ASN, dan perangkat desa,” kata Endar.
Kepada SatelitPost, Samsul Hidayat mengaku hanya satu kali itu memberikan sambutan pada kegiatan kampanye tertutup. Dia berani maju setelah melihat peserta kegiatan hanya terdiri dari kader atau tim pemenangan, bukan kegiatan kampanye terbuka.
Samsul maju memberikan motivasi kepada tim pemenangan karena telah mengenal dan mengetahui kiprah Anitaningrum sejak lama dan memastikan mereka tidak salah memilih calon. Secara pribadi, dia telah melihat kebaikan-kebaikan dan jiwa sosial yang tinggi dari caleg perempuan tersebut. “Dia (Anitaningrum, red) ngga minta pun saya harus tahu diri, karena sudah seperti saudara, dan orangnya enakan. Saya melihat personalnya bukan parti politiknya,” ujar Samsul. (cr3)
Langganan:
Postingan (Atom)